Penjaga Rumah Pompa Dukuh Atas: Saya Takut Dipecat...Kompas.com1 | JalanPintas

Penjaga Rumah Pompa Dukuh Atas: Saya Takut Dipecat...Kompas.com1



KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA
Petugas penjaga Rumah Pompa sedang memeriksa kelistrikan mesin pompa penyedot air.(KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ari Sarifudin, salah seorang penjaga Rumah Pompa Dukuh Atas, Jakarta Pusat khawatir dirinya diberhentikan dari pekerjaannya. Sebab, Ari yang sedang bertugas di rumah pompa ketika underpass Dukuh Atas terendam banjir, Senin (11/12/2017).


"Saya sedang berjaga waktu itu. Saya takut dipecat, Mas," kata Ari saat ditemui Kompas.com di Rumah Pompa Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2017).


Menurut Ari, saat air mulai menggenangi underpass Dukuh Atas, dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyalurkan air ke Sungai Ciliwung. Selain itu, lanjut dia, 3 mesin pompa juga masih berfungsi. 


"Saya sudah kerja semaksimal mungkin, yang penting saya kerja benar," ucap Ari.


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau terowongan Dukuh Atas yang baru saja teremdam banjir, Sabtu (11/12/2017). (KOMPAS.com/JESSI CARINA )
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau terowongan Dukuh Atas yang baru saja teremdam banjir, Sabtu (11/12/2017). (KOMPAS.com/JESSI CARINA )

Saat banjir merendam underpass Dukuh Atas, Ari lari kesana kemari untuk memeriksa mesin penyedot air. Bahkan, saking paniknya, Ari sampai menabrak kaca hingga pecah.


"Ini tangan saya kepentok sama nabrak kaca juga sampai pecah," tutur Ari sambil memperlihatkan bekas luka yang ada di jari tangannya.


Ari menuturkan, saat kejadian, hanya ada 3 pompa penyedot berkapasitas kecil yakni 2 mesin berkapasitas 100 liter per detik dan 1 mesin berkapasitas 250 liter per detik yang mampu beroperasi normal.


Sementara 2 pompa penyedot berkapasitas 250 liter per detik dan 1 pompa penyedot berkapasitas 210 liter per detik, saat itu tidak berfungsi. Padahal ketiga pompa tersebut adalah pompa besar yang selama ini diandalkan rumah pompa Dukuh Atas untuk mengalirkan air ke Sungai Ciliwung.


"Berhubung pompanya yang aktif hanya 3 unit, intensitas hujan yang tinggi, ditambah lagi sampah yang menyangkut di baling-baling mesin pompa," kata Ari.


Penulis: Iwan Supriyatna


Editor: Kurnia Sari Aziza


Artikel Asli





Sumber




0 Response to "Penjaga Rumah Pompa Dukuh Atas: Saya Takut Dipecat...Kompas.com1"

Posting Komentar