Menjelang akhir tahun, ada satu film blockbuster yang cukup berani menghadapi badai box office dari Star Wars: The Last Jedi. Film tersebut adalah Jumanji: Welcome to the Jungle yang tayang di Indonesia sejak Rabu (20 Desember).
Apa film ini sedemikian spesial sehingga Columbia Pictures berani memasangnya menghadapi The Last Jedi yang baru memasuki pekan kedua?
Situs pengepul kritikan Rotten Tomatoes memberi gelar "Certified Fresh" untuk Jumanji, dengan rating Tomatometer sebesar 80 persen. Dari 122 pengulas, 97 memberi ulasan positif. Namun nilai rata-rata ulasannya bisa dikatakan pas-pasan saja, 6,2 dari 10 poin.
Angka tersebut selaras dengan Metacritic, yang cara penilaiannya memang menggunakan nilai rata-rata, bukan persentasi ulasan baik-buruk seperti Tomatometer milik Rotten. Metascore-nya 58 dari 100 poin.
Meski pas-pasan, nilai yang diperoleh Jumanji 2017 lebih bagus daripada Jumanji 1995. Film yang dibintangi mendiang Robin Williams itu hanya punya Tomatometer 50 persen dan nilai rata-rata 5,6 dari 10 poin. Rupanya, versi baru dianggap segar dan menghibur.
Dalam konsensus kritiknya, Rotten menyatakan, "Jumanji: Welcome to the Jungle menggunakan para pemain yang menawan serta puntiran (twist) penuh humor. Film ini menawarkan pembaruan yang ringan, tapi menghibur dan solid pada materi aslinya."
Premisnya tetap sama, tapi kisah Jumanji baru merupakan puntiran dari cerita lama. Tentunya dengan pembaruan seiring waktu. Dulu, Jumanji merupakan permainan kartu seperti Monopoli. Kini, cara para karakter memasuki semesta Jumanji melalui konsol video gim.
Empat remaja menemukan sebuah konsol video gim lawas dengan sebuah permainan peran (role playing game/RPG) yang tidak pernah mereka dengar. Saat bermain, mereka tiba-tiba memasuki dunia dalam gim berupa hutan belantara.
Jika dalam Jumanji lama para pemain masuk dengan raga masing-masing, kini keempat anak itu menggunakan fisik dari karakter gim (avatar) yang mereka pilih, dimainkan oleh Dwayne Johnson, Jack Black, Kevin Hart, dan Karen Gillan. Keempat anak ini harus menjalani petualangan yang sangat berbahaya, agar tidak terjebak selamanya dalam gim Jumanji.
Penggunaan para pemain pemeran avatar dipuji oleh Bill Zwecker dari Chicago Sun Times.
"Pada akhirnya, pembuat film ini memberikan pengalaman menonton paling menyenangkan yang saya alami tahun ini. Pujian saya berikan pada Johnson, Hart, dan khususnya Black yang menyediakan performa nan menghibur untuk anak-anak tanpa memandang umur," tulis Zwecker, yang memberi nilai tertinggi versi Metascore, sebanyak 88 dari 100 poin untuk film garapan sutradara Zack Kasdan ini.
Peran Jack Black memang spesial dan unik. Ia menjadi avatar bernama Dr. Shelly Oberon untuk Bethany (Madison Iseman), seorang gadis remaja populer nan gaul tapi terjebak dalam tubuh pendek dan gemuk ala Jack Black.
Ada yang memuji tentu ada yang mencela. Seperti Johny Oleksinski dari New York Post, pemberi nilai 25 dari 100 poin untuk Jumanji. Ia punya tanggapan berbeda 180 derajat dari Zwecker. "Siapa sih target penonton film ini? Tidak cerdas, tidak seram, dan tidak cukup lucu untuk orang dewasa dan remaja, tapi juga tidak pantas ditonton anak kecil."
Dalam film ini, ada sebuah adegan dengan candaan yang dianggap tidak senonoh oleh Oleksinski. "Dalam sebuah momen menjijikkan, Jack Black, yang punya jiwa dan pikiran gadis remaja, menyebut bahwa ia mengalami ereksi saat bertemu Nick Jonas, salah seorang pemain yang juga terjebak dalam Jumanji."
Apa film ini tak cocok untuk anak-anak? Rating MPAA untuk Jumanji adalah PG (parental guidance/bimbingan orangtua), untuk adegan aksi-fantasi berbahaya dan bahasa yang lumayan kasar. Sementara Lembaga Sensor Film memberi rating 13 tahun ke atas untuk film berdurasi 112 menit ini.
Pendapat Glenn Kenny dari New York Times untuk film ini mungkin agak berimbang --ia memberi nilai 50 dari 100 poin untuk Jumanji.
"Akting Johnson, Hart, dan Black tampaknya dilandaskan oleh keyakinan mengenai apa yang menghibur bagi mereka, akan menghibur untuk orang lain. Mereka tidak sepenuhnya salah, tapi mereka juga tidak sepenuhnya benar."
Jumanji: Welcome to the Lost Jungle disutradarai oleh Jack Kasdan, dikenal sebagai penggarap komedi seperti Bad Teacher (2011) dan Sex Tape (2014). Pemain lain selain pemeran karakter avatar adalah Rhys Darby, Bobby Cannavale, Alex Wolff, Ser'Darius Blain, Madison Iseman, dan Morgan Turner.
0 Response to "Jumanji: Welcome to the Jungle Menurut KritikusBeritagar.id"
Posting Komentar